Selasa, 18 Maret 2014

Quotes Of The Day (1)


“Jika kamu merasa gagal, itu sudah biasa karena semua orang pernah merasakan itu. Tapi jika kamu terus merasa bahwa kamu gagal, itu adalah suatu tanda bahwa kamu menyia - nyiakan hidupmu.”

- Novia Laelatul S -


Jumat, 03 Januari 2014

Penyesalan Tiada Arti


Disuatu pagi yang kelabu, seorang pemuda tengah duduk di salah satu bangku yang tersedia di taman. Dia baru saja kehilangan orang yang paling dia sayang. Orang yang selalu ada disaat ia susah maupun senang. Rasanya ia ingin mati saja menghadapi hidup ini. Untuk bangkit dari tempat itupun ia tak mampu. Dia teringat bagaimana kenangan dulu saat ia masih bersama orang itu. Ada canda, tawa, tangis, dan banyak hal lainnya yang telah mereka lalui bersama.

Sudah sekitar 2 jam ia termenung dan tidak menyadari jika ada seseorang yang memperhatikannya sejak tadi.

“Hai anak muda, sedang apa kau disini?” ucap seseorang secara tiba-tiba. 

“Apa pedulimu?” ucapnya tak perduli tanpa menoleh sedikitpun.

“Aku tau kau sedang sedih” lanjut si kakek tua itu.

“Jika kau tau, untuk apa kau bertanya lagi?” balasnya dengan tatapan jengkel.

Setelah beberapa menit berlalu dalam kesunyian, kakek tua tersebut menghela nafas sambil merubah posisi duduknya agar lebih nyaman. Ia pun melanjutkan ucapannya dengan suara yang sangat tenang.

“Kehilangan orang yang sangat berarti itu memang sangat menyiksa. Aku juga pernah mengalaminya, saat istri dan kedua anakku pergi meninggalkanku. Itupun terjadi karena kesalahanku. Aku dalam kondisi sangat marah saat itu, ketika aku sedang mengendarai mobil. Istriku berusaha untuk menenangkanku, tapi aku tidak memperdulikan kata-katanya. Kedua anakku terus saja menangis ketakutan karena mendengar bentakan-bentakan yang aku lontarkan kepada orang lain yang berimbas kepada keluargaku” ucap sang kakek dengan suara bergetar.

“Lalu, apa yang terjadi?” ucap pemuda itu sambil menatap simpatik kepada sang kakek.

“Karena tidak memperhatikan jalan dan fikiranku sedang terpecah belah oleh beberapa masalah, aku tidak menyadari ketika mobil yang kukendarai terus melaju ketika rambu lalu lintas berwarna merah. Tiba-tiba saja terjadi hantaman yang cukup keras menimpa mobil yang aku kemudikan. Mobil kami oleng dan menghatam tiang pembatas jalan, hingga tiba-tiba mobil itu meledak dan hanya aku yang selamat saat itu” lanjut sang kakek sambil menitikan air mata.

“Saat itu, aku sangat menyesal terhadap sikapku yang terlalu tempramental dan tidak bisa dikendalikan. Aku benci diriku sendiri, karena orang-orang yang paling aku cinta telah pergi meninggalkanku untuk selamanya. Lalu beberapa bulan setelah kejadian itu, aku mulai tersadar bahwa penyesalan dan keterpurukan itu tidak akan menggembalikan keadaan semula. Aku hanya bisa ber-doa semoga tuhan mau mengampuni semua kesalahanku” ucap sang kakek sambil menghela nafas.

Setelah medengar perkataan sang kakek, pemuda tersebut langsung diam dan merenung. Dia baru saja menyadari bahwa apa yang selama ini ia hadapi tidak sebanding dengan apa yang kakek tua itu alami. Memang dia kehilangan ibu yang selalu ada untukknya setiap saat, tetapi tidak sepantasnya ia terlalu menyesali takdir yang sedang ia hadapi. Karena tidak ada yang mengetahui umur seorang pun, tidak ada yang bisa mengubah, dan tidak ada yang bisa menawar. Semua sudah berada di tangan sang pencipta.

“Terima kasih banyak kek, sekarang aku baru menyadari bahwa aku sudah menyianyiakan waktu yang diberikan tuhan hanya untuk menyesali takdir yang telah terjadi. Mulai sekarang aku berjanji akan lebih mensyukuri apa yang terjadi padaku dan tidak akan pernah menyalahkan tuhan atas takdir-ku” ucapnya dengan sungguh-sungguh.

“Jangan berjanji padaku, berjanjilah kepada dirimu sendiri” ucap sang kakek sambil tersenyum.

Lalu pemuda itu bangkit dari duduknya dan dia mulai berjalan menuju rumah yang telah memberikan banyak kenangan yang terelip disetiap sudutnya.

“Ibu, aku berjanji padamu dan pada diriku sendiri, aku tidak akan seperti ini lagi, aku akan terus melanjutkan hidupku tanpa adanya keterpurukan dan penyesalan.”

TAMAT

Created by : Novia Laelatul S

*******


Kamis, 02 Januari 2014

Believe Movie Review

Good Afternoon everybody!!!!!! Tumben-tumben nih share tentang pribadi hehehe. Okelah langsung aja yaaa. Kemaren hari Rabu, 1 January 2013 gue sama temen beliebers gue namanya Irma baru aja nonton "Believe Movie" itu semacem film dokumenter seorang Justin Drew Bieber. Kita nonton di XXI yang terdapat di salah satu mall yang ada di Jakarta. Kita nonton jam 13.00. Saat kita masuk ke XXI, kita sempet bingung kok rame banget. Ternyata ada beliebers yang lagi nobar Believe Movie yang mungkin diadain oleh salah satu fanbase Justin. Gue sama temen gue itu sempet sedih soalnya kita gak ikut nobar apapun. Terus kita juga lagi di Jogja pas itu. Niatnya sih mau nonton di Jogja, tapi harapan hanya tinggal harapan. Yaudahlah ya terima nasib aja-,- yang penting bisa nonton Believe Movie walaupun di Jakarta.

Langsung aja tuh kita beli tiket buat nonton dan abis itu kita duduk di salah satu sofa yang disediain di sana. Selama kita nunggu itu gue gabisa diem. Perasaan campur aduk antara seneng banget, excited banget, deg-degan, dan..........kebelet pipis-,-. Pas tepat jam 13.00 kita langsung masuk studio 3 yang bakal nayangin Believe Movie. Gatau ya saking excited-nya atau apa, gue jadi orang pertama yang masuk studio #abaikan. Lalu detik-detik menjelang film dimulai gatau kenapa gue makin deg-degan. Gue pegangan tangan sama temen gue erat banget. Gue tau ini keliatannya lebay banget, tapi ya gimana ya namanya juga mau nonton idola lo selama 1.5 jam penuh.

Pas movie dimulai gue gak berhenti ngomong "Oh My God, HE IS SO HANDSOME AND HUMBLE". Di film itu gak cuma diceritain tentang Believe concert doang, tapi juga kedekatan seorang Justin Bieber dengan para beliebers. Justin care banget sama beliebers-nya, terutama sama Avalanna (salah satu beliebers kecil yang ngefans banget sama Justin dan dipanggil Ny.Bieber sama Justin). Avalanna itu sakit dan dia udah meninggal:'. Pas Avalanna meninggal itu rasanya sedih banget, terutama buat Justin. Pas itu Justin nangis dan gue gak tega banget ngeliat dia nangis. Gue merasa terharu dan gue juga ikut nangis:'. Dan disaat yang bener-bener mellow dan hening, tiba-tiba salah satu anak perempuan kecil yang ada di studio itu bilang "Mah.....Itu Justin-nya kenapa?".
"........................................................................................................................................."

Kita semua di studio itu diem dan tiba-tiba ngakak. Bayangin aja lo semua ada di kondisi kayak gini. Lo semua juga pada ngakak pasti. Setelah film-nya abis gue sama para beliebers yang nonton belum ada yang mau keluar studio karena pengen liat behind the scene-nya. Sampe ada satpam gitu yang nungguin, dan tukang bersih-bersih juga udah pada dateng wkwkwkkw.

Setelah behind the scene-nya selesai, kita semua baru keluar secara serempak. Dan saat gue keluar studio gue sama temen gue senyum-senyum gitu terus bilang "I want to watch it again. OMG the movie was really amazing and touching. Justin teach us how to be a humble person" kata gue.

Gue recomendasi-in film ini  buat kalian yang belum nonton Believe Movie untuk mengisi liburan tahun baru ini. Walaupun kalian bukan beliebers sekalipun, gue pastiin kalian gak bakal nyesel nonton film ini. Karena film ini sangat menginspirasi dan menguak segala fakta yang orang selalu salah artikan tentang Justin.

Segitu aja ya post-an gue hehehe. Semoga bisa membantu untuk recommend film di hari libur :D.








 
Bienvenue Atul's Blog Blogger Template by Ipietoon Blogger Template